Wednesday, July 4, 2012

Mandi Laut, Nyaris Tewas

Tenangnya laut di Dermaga Linau, Kecamatan Maje, siang kemarin sekitar pukul 10.30 WIB nyaris menelan korban jiwa. Satu dari empat warga Bengkulu Utara yang sedang mandi merayakan libur di sana nyaris saja tewas tenggelam jika tak diselamatkan seorang nelayan. 
Korban nyaris tewas itu diketahui bernama Nanda (22). Sementara tiga rekannya masing-masing Adi (23), Eko (21) dan Riko (20). Meski akhirnya selamat, Nanda sempat pingsan sesaat setelah berhasil di bawa ke darat. Sebelum kembali ke BU, dia juga sempat dilarikan ke Puskesmas Bintuhan karena banyaknya air laut yang terminum oleh korban. 

Edi, nelayan yang menyelamatkan korban mengungkapkan, dia sempat terkejut pada saat sedang melintas di lokasi dermaga kayu pelabuhan itu. Saat itu dirinya melihat ada orang yang berteriak minta tolong. Mendapati ada warga yang berteriak lantas secepat mungkin mendekati sumber suara.

Ternyata ada salah satu seorang yang melambaikan tangannya minta tolong. “Ketika itu terjun ke laut, berupaya menyelamatkan korban ke daratan. Jaraknya kisaran 15 meter dari dermaga. Awalnya korban sempat berapa kali melambaikan tangannya, tapi pada akhirnya tenggelam. 

Namun akhirnya bisa diselamatkan,” jelasnya. Dijelasakanya, setelah ditemukan tiga rekannya yang mandi bersamanya ikut membantu membawa korban ke pinggir pantai. 

Mereka juga dibantu dengan teman korban dan beberapa warga sekitar yang melihat itu, langsung berupaya menyelamatkan koban dengan cara mengangkat tubuh korban dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Mereka berharap dapat mengeluarkan air laut yang sudah terlanjur terminum oleh korban. 

”Di daratan kami belum berhasil membuat korban siuman, karena kondisinya kritis lansung dilarikan ke rumah sakit menggunakan mobil Phanter milik rekan korban, langsung kita bawa ke pukesmas Bintuhan,” katanya. 

Kepala Puskesmas Bintuhan dr Bahrul Mubin (Boy) membenarkan kejadian tersebut. Pihakya kemarin siang menerima pasien yang nyaris tewas tenggelam di Pelabuhan Linau. 

Hingga siang kemarin kondisi korban belum sadar penuh masih terlihat lemas dan mendapat perawatan di puskesmas Bintuhan. “Namun kemarin nampaknya Kondisinya sudah sadar jika tidak kemarin juga rencananya akan dirujuk ke RSUD Hasan Damrah Bengkulu Selatan,” pungkasnya. (823)

Sumber :  http://bengkuluekspress.com/

Monday, July 2, 2012

200 Bibit Sapi Segera Tiba di Kabupaten Kaur Bengkulu

Dinas Pertanian Kaur saat ini tengah menyiapkan bantuan bibit sapi unggul kepada masyarakat Kabupaten Kaur. Saat ini pihaknya masih menunggu APBD-P 2012 dibahas, lantaran dana operasional untuk bibit sapi belum ada sehingga bibit sapi belum bisa diserahkan kepada kelompok tani.
“Jika sudah ketok palu APBD-P ini, maka rencana pengalokasian sekitar bulan Agustus, sebanyak 200 ekor bibit sapi Bali tinggal menunggu hasil evaluasi Dinas Pertanian,” kata Kadis Pertanian Kaur Ir H Herwan, Sabtu (30/6).
Mengingat anggaran bibit sapi sudah ada dari APBD 2012 sekitar Rp320 juta. Namun dana untuk keperluan lainnya seperti opersional belum dianggarkan, oleh karena itu pihaknya mengusulkan dana tambahan dalam APBD-P.

“Kita sudah menghitungnya ternyata dana senilai Rp320 juta belum masuk lainnya, oleh karena itu sesuai musyawarah maka pembagian bibit sapi dilakukan bulan Agustus atau setelah ketok palu,” katanya.

Sebenarnya perencanaan pembagian bibit sapi dilakukan April yang lalu, namun anggaranya masih kurang maka pihaknya mengurungkan niatnya. Di samping itu, sambil menunggu pembahasan anggaran, pihaknya juga melakukan evaluasi proposal yang diajukan kelompok.

“Kemungkinan jika sudah ada anggaran maka kita evaluasi nama-nama kelompok yang masuk, terutama mereka yang sudah ada mencukupi persyaratanya,” jelasnya.

Sementara itu, sebelum pembagian bibit sapi nantinya, kata Herwan, pihaknya akan melakukan survey kepada kelompok ternak yang ada di Kaur, mengingat sebanyak 578 proposal ternak sapi yang masuk butuh dievaluasi.

“Syarat yang paling utama yakni tersedianya kandang, pakan, dan lainnya. Namun yang paling utama kandang setidaknya 1/4 hektare lahan atau 30 x30 lahan sudah tersedia,” katanya.(MC Kota Bengkulu/septi/toeb)
Sumber:  http://www.bipnewsroom.info/

Friday, June 29, 2012

Usir Perambah, Pondok Dan Kebun Bakal Dibakar

Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH SIK meminta pelaku perambahan hutan di daerahnya ditindak tegas agar laju kerusakan hutan tidak semakin meluas, khususnya perambahan hutan yang terjadi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Namun tindakan tegas itu juga tidak melanggar aturan yang ditentukan.
Kapolres Kaur memimpin rapat koordinasi oprasi perambah hutan TNBBS
kemarin dilantai III Pemkab kaur (ROFI/BE).
”Kita harus satu komando untuk melakukan pengusiran kepada perambah, walaupun nantianya ditemukan kendala perlawanan kita tetap menindak sesuai hukum yang berlaku,” ujar Kapolres saat memimpin rapat Koordinasi pembahasan operasi terpadu perambah TNBBS di Lantai III Pemkab Kaur kemarin (26/6).
Kapolres mengaku sudah menurunkan anggota ke lapangan. Saat melihat kondisi sebenarnya di lokasi para perambah, seperti Dusun Lame, Talang Camara, Talang Kepahyang dan Talang Muslim, nampaknya bakal adanya perlawanan. Ia menegaskan, pihaknya akan menindak tegas pelaku perusakan hutan tersebut jika melawan. 

“Kita hanya menjalankan tugas sebaik mungkin, yang penting kita usahakan terlebih pendekatan. Namun hanya beberapa talang atau Dusun yang masih bertahan diri hal ini bisa kita lakukan pendekatan,” jelasnya. Menurut dia, kalau dilihat dari kondisi hutan, bukan hanya terjadi kerusakan akibat perambahan, tetapi juga perluasan areal perkebunan dan ladang bertanam kopi dan sayuran. Dia menduga, mayoritas perambahan dan perusakan hutan itu dilakukan warga asal Kabupaten Kaur, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. 

”Memang banyak hutan TNBBS sudah rusak akibat perambahan, oleh karena carannya akan kita bakar baik itu gubuk dan kebunya, sehingga setelah pengusiran mereka tidak akan kembali. Namun jika tidak dilakukan maka mereka akan datang lagi bahkan semakin banyak,” jelasnya. Di sisi lain, Kabid TNBBS Wilayah II Liwa Edi Sutanto SE MM mengatakan, akibat ulah perambah, kerusakan TNBBS Kaur cukup parah. 

Dari 13 dusun/talang lebih 2000 hektar lahan TNBBS rusak untuk perkebunan, lalu setidaknya sudah ada 974 KK yang ada di sana. Kemudian 9 Talang /Dusun yang ada di wilayah Lampung Barat juga demikian. Oleh karena itulah pihaknya membentuk tim terpadu dalam operasi mengusir perambah. “Sesuai data yang ada TNBBS yang telah mendunia, jika rusak maka kita bangsa Indonesia akan malu. Oleh karena itu akan kita tindak bersama-sama para perambah tersebut,” jelasnya.

Sementara itu, untuk melakukan oprasi terpadu para perambah, sudah disiapkan 300 personil gabungan Polri, TNI, dan usur terkait. Kemudian ditentukan 4 Posko yang nantinya untuk pengusngsian dan juga istirahat yakni, Posko Induk di Desa Sukajaya Kecamatan Nasal, Posko I di Talang Lipih, Kecamatan Nasal, posko II Dusun Siderejo, dan Posko III di Pulang Tengah, Kecamatan Bengkunat Lambar.

 ”Kita sudah mulai masuk Posko pada minggu depan, berarti tanggal 30 Juni semua regu sudah ada di posko untuk persiapan,” jelas Kapolres. Sementara itu, Asisten I Nandar Munadi SSos mengatakan pengusiran para perambah jelas akan ada isak tangis. Namun bagi perambah yang tidak ada tempat tinggal,

 Pemkab Kaur akan menyidiakan lahan Hutan Taman Rakyat (HTR) di lokasi Hutan Produksi Terbatas (HPT. Namun semuanya ini masih dalam proses. “Yang jelas jangan khawatir. Sebab kita akan melakukan yang terbaik untuk warga perambah khususnya warga Kaur,” jelasnya. (823)

Sumber : http://bengkuluekspress.com/

Tuesday, June 26, 2012

Pemukim di TNBBS Capai 947 Kepala Keluarga

Warga yang mendiami kawasan hutan Taman nasional Bukit Barisan selatan pada perbatasan Provinsi Bengkulu-Lampung mencapai 947 kepala keluarga.
Kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang sudah rusak mencapai 2.155 hektare, kata Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kaur M Ali Paman, Minggu (24/6).
Ia mengatakan, berdasarkan hasil suveri bersama dengan Kepala Balai Besar TNBBS Lampung Jhon Kenedie para perambah itu sebagian besar perambah menetap, sedangkan siswa membuka ladang berpindah.

Para perambah itu, katanya, sebagian besar dari luar Bengkulu yaitu warga Lampung dan wilayah Sumsel dengan bercocok tanam kopi dan karet.

Pemerintah Daerah Kaur bersama Balai besar TNBBS sepakat akan menurunkan perambah dengan imbauan dan kesadaran sendiri.

Namun bila tidak diindahkan kedua pemerintah itu akan melakukan pengusiran yang melibatkan aparat terkait secara besar-besaran, ujarnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Kaur Mulyadi mengatakan, dari 947 KK perambah itu sudah menyatakan akan meninggalkan lokasi sebanyak 250 KK.

"Kami menargetkan pada bulan Agustus 2012 seluruh perambah sudah meninggalkan lokasi sesuai kesepakatan dengan Kepala Balai Besar TNBBS belum lama ini," ujarnya.

Beberapa staf TNBBS dari lampung sudah berkoordinasi dengan Pemkab Kaur beserta forum komunikasi daerah itu untuk menurunkan perambah tersebut.

"Kita menyambut baik gagasan menurunkan perambah bersama tim besar tersebut, dengan harapan hutan TNBBS kembali hijau," katanya. (Ant/OL-3)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com

Kabupaten Kaur butuh penambahan SPBU

Pemerintah Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, membutuhkan penambahan stasiun pengisian bahan bakar umum untuk melayani kebutuhan masyarakat di daerah itu.
SPBU di Jalan Kepala Pasar Bintuhan


"Saat ini hanya ada satu SPBU di Kabupaten Kaur dan tidak memiliki pompa pertamax sehingga kami khawatir program pembatasan BBM subsidi akan terhambat," kata Asisten I Sekretaris Kabupaten Kaur Nandar Munadi di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan hal itu dalam rapat koordinasi pembatasan BBM subsidi yang dipimpin Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah.

Dengan satu SPBU, kata dia, kebijakan Pertamina yang akan memisahkan SPBU yang menyediakan BBM jenis solar subsidi dan nonsubsidi akan sulit terealisasi.

"Kalau digunakan untuk menjual BBM jenis solar subsidi berarti Kaur tidak akan menyediakan solar nonsubsidi karena dalam satu SPBU tidak bisa memberlakukan dua harga," katanya.

Untuk itu ia berharap Pertamina mencarikan solusi sebab aturan penggunaan BBM nonsubsidi untuk kendaraan dinas serta kendaraan industri akan diberlakukan mulai 1 September 2012.

Saat ini kata dia terdapat pembangunan dua SPBU di daerah itu, namun belum diketahui jadwal operasinya.

Menanggapi hal ini Sales Area Manajer Pertamina Lampung dan Bengkulu Umar Chotib mengatakan akan menyiasati hal itu dengan pengoperasian mobil Pertamina yang menyediakan BBM nonsubsidi.

"Kabupaten Kaur bisa menjadi salah satu target operasi `Pertamina mobile` di mana kendaraan berisi BBM nonsubdisi akan memenuhi kebutuhan industri dan kendaraan dinas," katanya.

Ia mengatakan untuk penyediaan BBM pertamax sudah dilayani di 21 SPBU yang tersebar di 10 kabupaten dan kota.

Khusus untuk Kabupaten Kaur kata dia dalam waktu dekat akan dilakukan pemasangan pompa pertamax di SPBU daerah itu.
(KR-RNI)

Sumber : http://www.antaranews.com

Saturday, June 23, 2012

Kebun bibit rakyat diarahkan ke kabupaten kaur

Balai Pengelolaan daerah Aliran Sungai Ketahun Bengkulu mengarahkan pembuatan kebun bibit rakyat (KBR) 2012 berskala besar di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, karena daerah itu cukup potensi.


"Selain itu KBR tahun 2011 di daerah itu cukup berhasil bahkan menjadi percontohan," kata Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun Bengkulu Sumarsono, di Bengkulu.

"Untuk program KBR 2012 kami arahkan 85 persen ke Kabupaten Kaur dengan dana sekitar Rp5,5 miliar," katanya.
Ia mengatakan, keberhasilan KBR di Kaur 2011 itu mendapat respon pusat, sehingga mendukung kegiatan 2012 diarahkan ke daerah itu.

Pada tahun 2011 KBR di Kabupaten kaur sekitar 50 kelompok, melihat keberhasilan itu maka tahun 2012 ditingkatkan menjadi 107 kelompok, dengan masing-masing sasaran lahan untuk dihijaukan mencapai 100 hektare dari sebelumnya hanya 50 hektare.

Ke-17 kelompok KBR itu tengah diberikan pembekalan berupa sosialisasi selama satu minggu, sehingga kegiatan di lapangan tidak menyimpang dari sasaran.

Kepala Dinas Kehutanan dan Pertambangan Kabupaten Kaur M Ali Paman menyambut baik kegiatan KBR 2012 karena daerah itu kawasan hutan pada aliran sungai setempat terancam gundul.

Kabupaten Kaur berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung dan terdapat Taman Nasional Bukit Barisan selatan (TNBBS) seluas 60.000 hektare.

"Dalam kawasan itu sekarang mulai dirambah warga untuk dijadikan kebun kopi dan karet, Pemkab Kaur bertekad menurunkan perambah tersebut secara besar-besaran, maka hasil garapan itu akan dihijaukan," ujarnya. (zul)
Sumber: http://bengkulu.antaranews.com

Wednesday, June 13, 2012

Disekap, Bocah Gagalkan Perampokan

Kasus perampokan nyaris terjadi di rumah Suhadi ST, Sekretaris Badan Lingkungan Hidup dan Tata Kota (BLHDTK) Kaur, di Desa Suka Bandung, Kecamatan Kaur Selatan. Bahkan peristiwa itu sempat mengancam keselamatan anaknya bernama Rizki (10), sebelum bocah itu sendiri berhasil lolos dan menggagalkan upaya perampokan. Data terhimpun BE, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin (12/6). 
korban Rizki yang didampingi ibunya dan Kapolsek
Kaur Selatan menenangkan korban
Saat iktu Rizki baru pulang dari sekolah di SDN 01 Kaur Selatan. Sementara Suhadi dan istrinya masih berada di kantor. Saat tiba di rumah, Rizki baru saja masuk ke dalam rumah dan tiba-tiba melihat orang asing ada di dalam. Masih kaget melihat orang itu, Rizki sudah keburu disekap pelaku menggunakan kain sarung. Mulut korban dan tangannya diikat. 

Namun entah kenapa, kaki Rizki tidak ikut diikat sehingga bocah itu langsung kabur keluar rumah. Di luar, dia berteriak minta pertolongan. Mendengar teriakan korban, pelaku pun memilih langsung kabur melewati pintu belakang. Pelaku meninggalkan sendal jepit. Tak lama tetangga sekitar langsung berdatangan. Di antaranya ada yang langsung memberitahu pihak kepolisian dan orang tua korban.

Saksi mata Mak Tono (37) mengungkapkan, pada saat terdengar teriakan korban, semua warga langsung datang ke rumah korban. Kemudian langsung menenangkan korban karena ketakutan. Lalu pihaknya langsung menelpon pihak kepolisian.

 “Untung saja anak ini selamat, dan juga harta benda tidak ada yang hilang,” jelasnya. Sementara itu orang tua korban Suhadi ST mengatakan, diduga pelaku sudah tahu seluk beluk rumah. Dari ulahnya pelaku awalnya melewati pintu belakang, lalu mencongkel jendela, karena posisi jendela dekat dengan pintu tengah langsung membuka kunci pintu tersebut. “Ya kalu kita lihat dicongkel jendela dekat dapur ini kemudian langsung membuka pintu sehingga bisa masuk. Jelas hal ini pelkau nampaknya mengetahui seluk beluk rumah ini,” katanya.

Sementara itu Kapolres Kaur AKBP Andi Kirnanda SH SIK melalui Kapolsek Kaur Selatan AKP Bayu Hermanto membenarkan kejadian tersebut. Untuk penyelidikan pihaknya sudah mengumpulkan barang bukti yakni sandal yang ditinggalkan pelaku dan kain sarung. “Kemudian nantinya korban didampingi ibunya akan kita mintai keterangan, semuanya akan kita selidiki,” jelasnya. (823)

Sumber :  http://bengkuluekspress.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Justin Bieber, Gold Price in India